Wastafel Tenaga Surya Inovasi Baru Siswa SMAN 1 Polanharjo, Sehat Hemat Energi

 

Tampak siswa sedang mencoba wastafel karya siswa SMAN 1 Polanharjo, Rabu (14/10/2020)

 

KLATEN, Bak misteri yang ujung penyelesaiannya belum bisa ditemukan, permasalahan wabah COVID-19 semakin membuat masyarakat Indonesia cemas. Lambat laun, dari hari ke hari, virus semakin beranak pinak. Kasus positif menjadi meningkat pesat.

Namun dengan adanya pandemi ini lahirlah inovasi baru, dari para siswa seperti halnya di SMAN 1 Polanharjo menemukan wastafel bertenaga surya.

Secara spesifikasi wastafel ini di kontrol melalui solar charger control, energy listrik tersimpan dalam aki berdaya 12 volt, komponen elektrika pada semua bagian wastafel bersumber dari energi listrik. Sehingga bisa menghemat listrik.

Selanjutnya, ketika di depan sensor ada halangan akan di balikkan ke modul relay sehingga mendapat respon switch kran air. Jika di depan sensor halangan sabun, akan di kembalikan melalui modul relay. Kemudian akan menghidupkan submersible yang ada dalam botol cairan sabun. Dalam rangkaian di tambahkan saklar untuk penghemat listrik ketika tidak di gunakan atau di matikan.

Dalam memulai produk yang masih tergolong penemuan baru ini, SMAN 1 Polanharjo mengadakan bimbingan teknis scouting skill “membentuk generasi muda yang unggul”. Rabu (14/10/2020), Pukul 08.00 WIB hingga selesai.

Hadir dalam acara, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Provinsi Jawa Tengah Nasikin, S. STP, M. Kom, Muspika Polanharjo, Kepala Sekolah SMAN 1 Polanharjo Joko Susila, M. Pd, dan 200 tamu undangan serta para anggota pramuka. Dalam bimtek kali ini sekaligus sebagai launching wastafel tenaga surya dengan di beri nama Sehat Hemat Energi (SAE).

Saat di konfirmasi setelah sambutan, Nasikin, S. STP M. Kom kepada lintasindonews.com menyampaikan rasa suka citanya, atas penemuan wastafel tenaga surya dari anak-anak didik SMAN 1 Polanharjo ini. Menurutnya temuan ini adalah kreasi yang sangat baik untuk meningkatkan potensi siswa dan guru.

“Kami selalu mendukung dan mendorong untuk siswa maupun guru, agar selalu meningkatkan potensi yang ada, ” Jelasnya.

Lebih lanjut, Nasikin juga berharap temuan ini bisa berkembang di tengah masyarakat, menurut Nasikin kemungkinan kedepan akan di produksi secara besar-besaran.

“Setelah saya mendapat laporan dari pihak sekolah SMAN 1 Polanharjo, saya sampaikan kepada para kepala sekolah untuk menggunakan produk ini di sekolah-sekolah, agar produk ini bisa berkembang bahkan bukan hanya di sekolah, masyarakat juga bisa menggunakan produk ini, ” Ungkapnya.

Ketika di tanya apa ada rencana untuk mensosialisasikan produk ini, dengan cara ikut dalam pameran, Nasikin tidak menampik, pihaknya siap untuk menjembatani.

“Jika wabah virus covid 19 sudah berakhir, tentunya akan ada kegiatan seperti bazar, yang mempromosikan wastafel tenaga surya ini, bagi kami bukanlah akhir namun awal dalam menggali potensi sehingga terwujud SMA hebat, ” Urainya.

Di kesempatan yang sama Kasek SMAN 1 Polaharjo Joko Susila, M. Pd ketika di wawancarai media ini, seputar angka produksi yang harus di keluarkan, mengatakan angka produksi setiap satu unit menghabiskan dana kisaran Rp. 1,6 juta.

“Yang menjadi besar biayanya adalah aksesoris dan perangkat komponen lainnya, jadi untuk menjaga agar awet di matikan saklar on/off nya ketika tidak digunakan, ” Bebernya.

Saat di tanya seputar pengembangan produksi, Joko Susila menyatakan siap melakukan pengembangan, agar masyarakat bisa menggunakan produk ini.

“Tinggal menunggu waktu saja, nanti kita lihat perkembangan kedepan, ” Pungkasnya. (Red)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan