Desa Teter Simo Masih Pertahankan Budaya Merti Desa, Kearifan Lokal Yang Hampir Punah

Masyarakat Dea Teter saat merti desa

BOYOLALI, Pernah mendengar kata merti desa? Suatu upacara adat yang mungkin tak asing bagi kita. Dimana Tradisi yang untuk saat ini masih terus lestari tak hanya menentramkan hati, namun juga memberikan kebanggaan atas kekayaan budaya di negeri ini. Sebuah tradisi yang perlu dilestarikan.

Merti desa, ada yang menyebut bersih desa, hakikatnya adalah simbol rasa syukur masyarakat kepada Yang Maha Kuasa atas limpahan karunia yang diberikan-Nya. Karunia tersebut bisa berujud apa saja, seperti kelimpahan rezeki, keselamatan, serta ketentraman dan keselarasan hidup.

Bahkan orang Jawa percaya, saat dilanda duka dan tertimpa musibah pun, masih banyak hal yang pantas disyukuri. Masih ada hikmah dan pelajaran positif yang dapat dipetik dari kejadian sebuah petaka. Di samping itu, rasa syukur juga bisa menjadi pelipur sekaligus sugesti yang menghadirkan ketenangan jiwa.

Kegiatan Merti desa biasanya dilakukan pada bulan tertentu, dalamm kalender jawa.  Seperti halnya di Dukuh Teter  Desa Teter Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali, setiap tahun sehabis panen pada hari Sabtu Wage di musim kemarau mengadakan acara merti desa.

Dalam kegiatan yang bersumber swadaya masyarakat ini, setiap keluarga membuat makanan berasal dari ketan seperti jadah,  wajik, jenang, tape,  dilengkapi dengan nasi, sambel goreng, pisang, kerupuk, lempeng, ayam panggang.

Semua makanan ditata diatas nyiru, kemudian warga membawanya ke rumah tetua kampung atau RT untuk berdoa bersama sama. Setelah berdoa, makanan tersebut sebagian dibagikan untuk warga, bagi yang tidak membuat bancakan dan sebagian lagi dibawa pulang.

Menurut cerita zaman dulu makanan tersebut ada yang dibawa ke sawah untuk diberikan pada anak anak pangon (anak gembala) . Tapi seiring perkembangan zaman anak anak pangon sudah tidak ada.

Pada tahun ini,  karena kondisi pandemi yang sedang melanda warga dunia,  merti desa sempat ditunda 1 bulan, sambil melihat perkembangan situasi.

Pada akhirnya dapat diselenggarakan hari ini tepat sabtu wage, di rumah Sadmoko Candra Adi selaku ketua RT 17 RW V Teter,  Simo,  Boyolali. Sabtu (05/09/2020). Pukul 10.00 WIB.

Dalam kesempatan itu, Sadmoko mengajak warga masyarakat untuk bersyukur atas rahmat dari Tuhan Yang Maha, Esa, dia katakan  semoga senantiasa dalam lindungan Allah,  sehat, hasil panen melimpah, yang berdagang dan lainnya juga mendapatkan rezeki yang banyak.

“Semoga kita semua di beri kesehatan  selalu, dan tak lupa berdoa agar pandemi covid 19 ini segera berlalu dari bumi pertiwi, “Ucap Sadmoko.

Acara yang terselenggara dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Yakni tidak berjabat tangan, memakai masker dan disediakan perlengkapan cuci tangan, baik sabun cuci tangan maupun hand sanitizer. (Wisnu)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan