Sapujagadnews.com l Pati – Beredar video di medsos, berdurasi sekitar 2 menit 56 detik ini lagi marak jadi bahan perbincangan di medsos, terkait puluhan perantau yang mengaku warga Kabupaten Pati, terlantar di Pelabuhan Bakauheni Lampung.
Video tersebut beredar di grup media sosial sejak Minggu pagi hari ini(17/5)
Dalam video itu memperlihatkan puluhan orang membawa tas sedang tiduran diatas lantai, dari beberapa orang tersebut ternyata ada warga Pati, mereka mengaku bekerja di sejumlah daerah di Sumatera diantaranya Muara Bungo, Jambi dan beberapa tempat lainnya.
Rata-rata mereka mengaku bekerja sebagai kuli bangunan dan buruh perkebunan sawit. Mereka memilih untuk pulang kampung lantaran sudah tidak ada lagi pekerjaan yang harus dikerjakan olehnya, dan ada juga yang kontrak kerjanya habis.
Salah satu di antara mereka saat di tanya dalam video menjawab
“Nggak punya rumah disini pak, rumah kami di Pati, KTP juga Pati,” begitu pengakuan salah satu warga dalam video ini.
Pengakuan dalam video tersebut saat dalam pembicaraanya mengaku mereka terlantar mereka disebabkan oleh rumitnya prosedur untuk bisa naik kapal terkait PSBB sesuai aturan dari pemerintah adanya mencegah Covid-19.
Ada juga di antara mereka juga mengaku karena harus melalui proses persyaratan yang rumit, Sebagian lagi bercerita bahwa menurut aparat di Pelabuhan, alat Rapit Test habis jika mau mereka mengaku harus membayar biaya 300 ribu untuk mendapatkannya.
Hingga berita ini diturunkan, video ini belum diketahui sumber aslinya dari mana , termasuk masih belum jelas apakah hoaks atau benar.
Video ini ramai diperbincangkan warga net dan berharap pemerintah Kabupaten Pati agar mengecek kebenaranya jika itu benar warga Pati Pemerintah untuk segera melakukan tindakan agar terbantu warga yang terlantar di rantau itu.
“Jika memang video ini nyata bukan hoaks, Pemerintah kabupaten Pati segera turun tangan .,”ungkapnya dalam video itu (Rn)
Editor : YL
No Responses