Aceh Timur | Sapujagadnews.com – Seorang ibu rumah tangga inisial (KK) Warga Desa Gampung Blang, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur, , mengaku tiba – tiba ditendang dan diinjak – injak, saat ia sedang duduk menyusui anaknya berusia (8) bulan di dalam rumahnya, oleh seorang pemuda (Mzr) yang tak lain adalah tetangganya sendiri, pada minggu siang, 3 Mei 2020. Kejadian itu berlangsung disaksikan beberapa orang tetangga korban, ketika suami korban sedang tidak berada di rumah.
” Dia datang ngamuk – ngamuk, menendang dan menginjak pinggul dan paha saya, tapi saya tidak bisa berbuat apa – apa, karena saya sedang menyusui anak saya,” sebut KK, Senin 4 April 2020.
Kemudian KK mengungkapkan, pelaku berupaya meninju wajah korban, namun aksi pelaku tersebut dilerai tetangga korban yang kebetulan ada di tempat itu. Tak puas dengan aksi kekerasannya terhadap perempuan itu, pelaku juga mencoba menghancurkan kaca jendela rumah korban dengan cara meninjunya, dan lagi – lagi aksi pelaku dihalangi para saksi tersebut.
Dan parahnya lagi, pelaku pergi sambil membenturkan kepala keponakan korban berinisial (A) berusia (9 tahun) ke dinding beton rumah tersebut.
” Dia pergi sambil mengantukkan A ke dinding, sehingga ponakan saya menangis,” tambah KK yang menerangkan kejadian itu disaksikan oleh sekitar empat orang, termasuk ayah kandung A, yang tadinya sempat melerai penganiayaan tersebut.
Menurut keterangan KK, pelaku diduga berbuat sekejam itu akibat emosi, dikarenakan abang kandung pelaku yang berinisial (KHD) mengaku dilempari penanak nasi (Magic Com) yang mengenai kepala (KHD) hingga berdarah oleh KK.
” Abang dia sengaja nabrak pagar rumah saya dengan mobil pick -upnya, jadi saya kesal, saya lempari dia dengan magic com, karena nampak sekali dia sengaja menabrak, dia pun menjatuhkan diri dari dalam mobil ke tanah, sambil menggaruk – garukkan benda seperti kunci ke kepalanya, tak lama memang terlihat berdarah, tapi di sisi yang berbeda, kemudian KHD bangun sendiri dan pergi sambil menelpon seseorang, karena ada motor mau lewat, itu ada abang saya (D) yang saksikan, kebetulan abang kandung saya D baru saja pulang,” ungkap KK.
Kemarahan KK bukan tidak beralasan, sebab sekitar 5 menit sebelumnya, abang ipar para pelaku, yang kebetulan merupakan salah seorang (aparat), bersama istrinya, juga diduga secara tidak sengaja menyerempet keponakan KK dengan mobilnya.
” Sebenarnya semuanya bermula dari situ, abang iparnya lebih dulu menyerempet keponakan saya dengan mobilnya hingga terjatuh, mengenai sisi kanan bamper mobilnya, saya sendiri lihat, untung saja tidak tergilas, setelah cekcok dengan kakak saya (EK)yang anaknya diserempet, dan mereka sempat turun, dan istrinya bilang tidak kena, lalu mereka pergi begitu saja, sedangkan saya langsung mengambil ponakan saya itu, nah kemudian sekitar 5 menit kemudian tiba – tiba KHD datang nabrak lagi pagar rumah kami, lalu sejam kemudian datanglah MZR menyerang saya di di dalam rumah ini,” ungkap KK.
Sebenarnya, pada minggu sore sekira pukul 16,10 WIB, kedua belah pihak yang sedang bermasalah itu telah sama – sama pergi ke Polsek Idi Rayeuk, untuk menempuh jalur hukum dengan aksi saling lapor. Namun berdasarkan qanun gampong yang berlaku di Aceh, tentang penyelesaian beberapa perkara yang terjadi di tengah masyarakat, yang harus diselesaikan di tingkat desa terlebih dulu, maka pihak Polsek Idi Rayeuk pun, menyarankan, agar kedua belah pihak yang sedang bertikai tersebut menempuh jalur penyelesaian ditingkat desa lebih dulu.
Saat itu, di Kantor Polsek Idi Rayeuk juga telah hadir geuchik Desa Gampong Blang, beserta kepala dusun setempat. Pihak tetua kampumg itu pun meminta, agar kedua belah pihak hadir keesokan harinya sekira jam 10.00 WIB, ke Kantor Geuchik.
Kemudian arahan Geuchik itu pun dituruti oleh kedua belah pihak, dan mereka akhirnya pulang ke rumahnya masing – masing.
Di kantor polisi tersebut, hadir juga KHD, yang baru saja pulang dari RS untuk melakukan visum akibat luka yang dideritanya. Tak lama berselang, KK pun diantar aparat kepolisian untuk Visum ke RS, kemudian mereka semua membubarkan diri, menanti penyelesaian masalah esok hari di tingkat gampong.
” Ini luka kepala saya dilempar KK,” ungkap KHD.
Disamping KHD juga ada kakak kandungnya, yang sejak tadi mendampinginya. Dia juga sempat membantah bahwa suaminya menabrak anak EK.
” Dia lari ke arah mobil, lalu dia terjatuh, tapi gak ada kena, emaknya bilang kena, padahal enggak,” ungkap kakak KHD sebelum pulang dari Polsek bersama suaminya sore itu.
Dalam penantian menanti penyelesaian masalah di tingkat desa pada keesokan harinya, Namun hal mengejutkan pun terjadi, sekitat pukul 20.30 WIB malam itu, abang kandung KK dikabarkan dianiaya oleh KHD ditemani dua orang pemuda lainnya, diduga MZR dan seorang lainnya.
Malamnya, D mengaku diserang tiba – tiba oleh KHD hingga ia jatuh tersungkur ke selokan di sekitar Hotel Kalifah Idi Rayeuk.
” Sepertinya mereka sudah intai saya sejak berangkat dari rumah, saat hendak ke Mess Mahkamah Syariat tempat saya kerja, tiba – tiba motor saya ditabrak, lalu saya dipukuli KHD hingga jatuh ke got, bahkan sudah jatuh ke got, dia injak – injak sampai saya nyaris tak sadarkan diri,” ungkap D abang kandung KK.
Disaksikan seorang tukang becak bersama istrinya, lalu D yang sudah berlumur darah pun dilarikan tukang becak itu ke rumahnya, dan setelah itu dibawa kerabat keluarganya melapot ke Polres Aceh Timur.
Hingga berita ini diturunkan, media ini belum dapat mengkonfirmasinya kepada pihak KHD, yang diduga menjadi pelaku utama penganiayaan D malam itu. (Red)
No Responses