Salam Redaksi
Opini Oleh: Tibyani ahli spiritual dari Ormas Sapu Jagad dan AWPI (Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia)
Virus yang masih satu keluarga dengan virus penyebab flu hingga MERS dan SARS ini sangat berbahaya. Kepala Program Penelitian Biosecurity dari Kirby Institute, Universitas New South Wales Australia, Raina MacIntyre menambahkan, semakin luas infeksi di bagian lain Tiongkok, semakin besar risiko penyebaran secara global.
Keadaan ini sungguh memprihatinkan dan mencemaskan. Wabah Corona telah menjadi ancaman serius yang perlu segera diantisipasi dan diatasi bagi banyak negara saat ini.
Meskipun negeri kita Indonesia secara geografis letaknya jauh dari kota Wuhan, namun mungkin saja kita tetap merasa was-was. Pergerakan manusia dari wilayah yang terkontaminasi mungkin saja turut membawa masuk virus tersebut ke tanah air.
Di tengah situasi kelam, mungkin kita terdorong untuk bertanya, “ Di manakah Allah? ” Apakah Allah diam saja dalam epidemi Corona ini? Bahkan mungkin ada orang yang mulai bertanya, “ Adakah ini suatu hukuman dari Tuhan? “
Pertanyaan ini wajar dan sangat mungkin bisa dipertanyakan oleh orang-orang yang saat ini sedang berjuang antara hidup dan mati di seluruh dunia. Saat mereka merasa terjebak dalam rumah sendiri dan mulai kekurangan makanan dan minuman sedangkan untuk ke luar rumah saja mereka tidak berani.
Namun sebenarnya ini bukanlah kelalaian Allah, melainkan sebuah keniscayaan yang bisa terjadi dalam kehidupan yang fana ini. Situasi ini mendorong kita sebagai manusia untuk mengakui bahwa kita adalah makhluk yang lemah dan membutuhkan pertolongan Tuhan dalam segala hal.
Saya aktivis Ormas Sapu Jagad dan AWPI berpendapat, terjangkit Covid-19 atau virus corona bukan suatu yang memalukan, tapi ini semua orang bisa mengalami.
Meski tak sedikit angka kematian yang disebabkan, namun angka kesembuhan dari penyakit ini secara global juga cukup besar. kepada mereka yang masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP), suspect, atau bahkan yang telah divonis positif corona untuk tidak perlu panik dan mengesampingkan pikiran negatif masyarakat.
Harapan saya, jangan panik dan jangan terlalu memikirkan pandangan masyarakat, yang penting sembuh. Bagi yang dirawat di rumah sakit ikutilah prosedur petugas kesehatan dan fokus sembuh saja.
Orang-orang yang sehat tidak perlu bersikap berlebihan terhadap pasien corona, apalagi sampai mengucilkannya.
Yang sehat jangan takut sama yang sedang dalam pengawasan. Ikuti prosedur pemerintah. Tetap jaga kesehatan, jaga kebersihan, dan makan makanan bergizi.
virus corona bisa dilawan dengan tubuh yang memiliki daya tahan alias imunitas tinggi, sedangkan obat-obatan sifatnya hanya membantu meredakan gejala yang menyertainya.
Jadi hemat saya, lebih baik perbanyak doa. Ini adalah momen yang tepat untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
No Responses